Setelah terjadinya proses penyuburan melalui penyatuan air mani dengan indung telur di atas pembuluh telur yang menjadi sel janin pertama, dan unsur keturunan terus mengalami pengembangan di dalam janin itu sebagai hasil dari pertemuan dua unsur bapak dan ibu.
Dan pencampuran dua unsur tersebut akan membentuk rentetan
kehidupan yang sempurna bagi makhluk hidup yang terjadi berdasarkan
seluruh proses pertumbuhan, percampuran janin dan proses kehidupan yang
penting bagi kehidupan setelah itu.
Lalu proses pertumbuhan janin dimulai dengan pembentukan pita janin, yang terdiri dari lapisan luar janin “okstodrm“ dan lapisan menengah “mizodrm” dan lapisan dalam “ondodrm“, kemudian setelah itu membentuk seluruh anggota tubuh janin.
Jika terdapat penyakit dalam pembentukan pita janin itu,
menyebabkan pembentukan lapisan-lapisan janin dan proses pertumbuhan
janin akan gagal, hingga perkembangan pembentukan pita janin merupakan
asas dalam pembentukan sel janin.
Karena pita janin merupakan pemegang semua pemekaran produksi sel, dan yang dimaksud dengan pembentukan sel yaitu tidak adanya pemekaran yang membentuk seluruh anggota tubuh janin, hingga proses pembentukan janin menjadi gagal.
Karena pita janin merupakan pemegang semua pemekaran produksi sel, dan yang dimaksud dengan pembentukan sel yaitu tidak adanya pemekaran yang membentuk seluruh anggota tubuh janin, hingga proses pembentukan janin menjadi gagal.
Adapun pembentukan anggota tubuh janin dari lapisan-lapisan janin terdiri dari:
- Lapisan luar terdiri dari kulit, sistem saraf, saluran pencernaan makanan dan prangkatnya.
- Lapisan tengah terdiri dari hati, saluran darah, selaput jantung dan selaput paru-paru.
- Lapisan dalam mencakup seluruh anggota seperti seluruh perkakas tubuh, dan kelenjar kelamin.
Setelah minggu keempat pita janin berhamburan dan bersembunyi di
kawasan tulang ekor janin lalu bersembunyi di dalam satuan yang tumbuh,
disebut juga "Ajbu Al-Janin".
Dan sungguh Rasulullah SAW telah mengisyaratkan pada urgensi dan fungsi tulang sulbi ini. sebagaimana yang tertuang dalam sabdanya:
Dan sungguh Rasulullah SAW telah mengisyaratkan pada urgensi dan fungsi tulang sulbi ini. sebagaimana yang tertuang dalam sabdanya:
"Semua bagian tubuh anak Adam akan dimakan tanah kecuali tulang sulbi yang darinya ia mulai diciptakan dan darinya dia akan dibangkitkan." (HR Bukhari, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Dan yang tersisa dari pita yang membawa rentetan pembentukan kehidupannya akan dibangkitkan pada hari kiamat, sebagaimana dalam sabda Nabi SAW "dan sebab itu pula manusia dibangkitkan".
Riset tentang Tulang Ekor
Adalah Han Spemann, Ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah
nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat
membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor.
Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio organizer atau pengorganisir pertama.
Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio organizer atau pengorganisir pertama.
Pada saat sperma membuahi ovum (sel telur), maka pembentukan janin
dimulai. Ketika ovum telah terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel
dan terus berkembang biak. Sehingga terbentuklah embryonic disk
(lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan:
- Pertama, External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts, berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.
- Sedangkan lapisan kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari ke-15 ,lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node (gumpalan sederhana).
Dari sinilah beberapa unsur dan jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan endoderm terbentuk:
Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.
Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot
skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian
kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous,
sistem limpa, limpa, dan kulit luar.
Endoderm, membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-organ yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai Tulang Ekor.
Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor
tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi
dan dalam waktu yang sangat lama.
Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak 'hancur'.
Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak 'hancur'.
Tulang pun berubah menjadi hitam pekat. Kemudian keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory, Sana'a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki, profesor bidang histology dan pathologi di Sana'a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih lama.
As salam. Saya minta izin utk copy artikal tuan.
ReplyDeleteTQVM
Tolong maklumkan kpd saya di email:
aratgk2u@gmail.com