Jari-jari listrik merupakan benang tipis yang akan jauh lebih mudah menangkap angin surya dari pada menggunakan layar foil.
Dan beberapa tahun terakhir penjelajahan ruang angkasa
mengalami kemajuan pesat, dimulai dengan penjelajahan Mars dan rencana
pengiriman manusia ke permukaannya. Tapi ada satu riset yang saya
temukan tentang jari-jari listrik yang berfungsi sebagai layar
menggunakan tenaga angin surya. Walaupun dorongan angin
surya di luar angkasa tidak sebesar dorongan angin di bumi, kemungkinan
layar ini akan dibuat sangat besar.
Studi ini dijelaskan Pekka Janhunen, Sini Merikallio, Petri Toivanen, Jouni Envall dan Jouni Polkko pada pertemuan International Astronautical Congress, Naples-Italy, kemudian dipublikasikan melalui Forskning bulan ini.
Propulsi Angin Surya Tanpa Bahan Bakar
Pesawat
dan satelit ruang angkasa jenis baru dikabarkan bisa menggunakan benang
panjang terbuat dari logam yang sangat tipis dan halus untuk
mengeksploitasi kekuatan angin surya (solar wind),
hal ini bisa menjadi cara yang terbaik untuk mengeksplorasi tata surya.
Percobaan pertama akan dilakukan pada tahun 2013 dengan peluncuran
satelit Finlandia.
Saat ini ide-ide menjelajahi matahari sering melibatkan ukuran besar foil ultrathin
yang memantulkan cahaya matahari. Cahaya partikel (foton) akan
mengerahkan kekuatan kecil ketika menjelajah ruang angkasa. Sebuah layar
foton diuji pada Japanese Ikaros Space Probe yang mengorbit di Venus, tapi Pekka Janhunen dari Finnish Kumpula Space Centre mempunyai pendekatan lain.
Pada
pertemuan terakhir International Astronautical Congress di Naples
mereka menjelaskan rencana sebuah pesawat ruang angkasa yang menjelajah
dengan menggunakan angin surya. Angin surya terdiri dari inti hidrogen dan elektron berasal dari ledakan Matahari.
Meskipun pada tempat tertentu di ruang angkasa, angin surya bisa saja jauh, dan jauh lebih lemah daripada angin bumi, tapi masih dapat digunakan sebagai propulsi.
Angin Surya Bermuatan Listrik
Layar
yang dikembangkan Janhunen mempunyai satu keuntungan besar daripada
layar foton, sistem ini tidak benar-benar harus memiliki layar. Seperti
tulang rusuk pada payung atau jari-jari roda sepeda yang terkembang
keluar dengan pusatnya berputar.
Jari-jari
ini merupakan benang tipis yang akan jauh lebih mudah daripada
menggunakan foil. Gaya sentrifugal akan menjaganya tetap diperpanjang
sesuai perputaran pesawat luar angkasa. Benang ini juga akan jauh lebih
ringan dari foil dan mengambil sedikit tempat ketika digulung, kemudian
berat dan volume menjadi faktor kunci ketika mengirim data apa pun dari
Bumi. Benang itu nantinya akan diberi muatan listrik, sehingga angin
matahari tidak melewatinya begitu saja.
Angin surya memiliki muatan listrik, inti hidrogen memiliki muatan positif dan elektron bermuatan negatif. Janhunen akan memberi benang tipis dalam layarnya yang bermuatan positif kuat. Ini akan menciptakan medan listrik positif yang akan menyebar di antara benang seperti layar tak terlihat.
Ketika
elektron bermuatan negatif pada angin surya bertabrakan dengan bidang
positif maka akan melambat, seperti ketika angin mendorong perahu layar
di Bumi. Sementara, Janhunen menyarankan perjalanan pesawat pesawat
menuju sabuk asteroid. Pesawat ruang angkasa tanpa layar surya pastinya
akan dilengkapi dengan roket. Pada awal perjalanan kemudian sebagian
besar diarahkan karena tarikan medan gravitasi sebuah planet.
Pesawat
berlayar ini akan memberikan kekuatan yang lemah, tapi bergerak stabil
yang diperoleh dari angin surya selama perjalanan. Dan layar dapat
diarahkan dengan mengubah muatan positif. Jika mengurangi muatan positif
di salah satu sisi benang, maka pengaruh angin surya di sisi ini akan
berkurang, dengan demikian akan merubah sudut (manuver).
Dengan
mengatur arus listrik tersebut, pesawat dapat dikemudikan di sepanjang
lintasan asteroid yang jauh lebih cepat dan efisien dari pada yang dapat
dicapai dengan sistem gravitasi lateral atau retrorockets dan planet.
Pesawat ruang angkasa tidak akan perlu membawa bahan bakar yang berat, sumber bahan bakar dari Matahari akan terus memancar selama miliaran tahun.
Janhunen
dan rekannya mengalokasikan dana Uni Eropa pada bulan Desember 2010
untuk membangun dua prototipe yang paling penting dalam layar
elektronik. Proyek ini akan selesai pada bulan Desember 2013, namun pada
bulan Maret jari-jari benang 10 meter akan dikirim ke ruang angkasa
melalui satelit yang dibangun di Estonia. Pada tahun 2014 sebuah benang
sepanjang 100 meter akan digunakan pada satelit mahasiswa pertama
Finlandia, Aalto-1.
Kemudian Janhunen
berharap Uni Eropa akan memberikan lampu hijau untuk proyek Wind Solar
Electric Sail Test (SWEST) berikutnya. Hal ini akan melibatkan sebuah
satelit yang lebih besar dengan empat benang yang masing-masing akan
diperpanjang 1 kilometer. Sementara dalam perhitungan mereka, sebuah
pesawat ruang angkasa masa depan skala penuh mungkin akan menggunakan
jari-jari benang sepanjang 20 km untuk menangkap angin surya.
No comments:
Post a Comment