Panorama Desa Kandovan di Iran
Umumnya, sebuah desa memiliki udara yang sejuk serta alam yang hijau dan asri. Tap, desa-desa ajaib ini punya lebih dari itu semua. Mulai dari desa yang mengapung di atas pulau yang terbuat dari alang-alang, desa dengan penduduk kembar 250, sampai desa batu Flinstones, ternyata sungguhan ada.
Berdasarkan penyusuran dari berbagai sumber, Kamis (9/8/2012), detikTravel mengumpulkan 4 desa ajaib di dunia.
1. Desa Kandovan, Desa Batu Flinstones di Iran
Saat pertama kali melihat desa ini, Anda pasti tidak akan mernyangka kalau Kota Bedrock dalam film The Flinstones ternyata sungguhan ada. Kandovan, desa wisata di Provinsi Azarbaijan Timur, Iran seluruhnya terbentuk dari batu.
Awalnya, desa yang populer dengan rumah-rumah batunya ini bukanlah sebuah desa. Dahulu lokasi ini hanyalah kumpulan batu-batu vulkanik. Namun, para penduduk yang melarikan diri dari Mongolia menjadikan batu-batu ini sebagai tempat persembunyian, ulas Odditycentral saat detikTravel kunjungi, (8/8).
Desa ini memang ajaib, lihat saja kumpulan batu vulkanik yang keras dan padat bisa mereka gempur hingga menjadi sebuah desa. Agar lebih terasa kembali ke zaman batu, di desa ini juga ada hotel bintang 5 yang terbuat dari batu bernama The Laleh Kandovan International Rocky Hotel.
2. Desa Viganella, Desa dengan Matahari Pribadi di Italia
Desa yang berada di dasar lembah di Piedmont, Verbano-Cusio-Ossola, Italia ini terkenal karena memiliki matahari pribadi. Tidak mungkin! Namun Anda harus percaya karena keajaiban ini benar-benar terjadi.
Tapi jangan salah, keajaiban ini bukanlah terbentuk secara alami melainkan buatan tangan manusia. Akibat tidak pernah kena matahari, salah satu arsitek asal Desa Viganella, Giacomo Bonzani mencoba untuk membuatkan desa ini sebuah matahari.
Dalam percobaannya, Bonzani membuat cermin raksasa yang bisa memantulkan cahaya matahari ke arah desa yang ada di dasar lembah. Cermin raksasa ini kemudian dijuluki oleh masyarakat Viganella sebagai matahari buatan.
Dengan dikendalikan oleh perangkat lunak komputer agar bisa melacak di mana sumber matahari dan bisa memantulkan cahayanya secara otomatis ke arah desa. Tidak hanya masyarakat Viganella saja yang bisa merasakan dampak dari sinar matahari tersebut, tapi juga para wisatawan yang penasaran atas ide kreatif ini.
Wisatawan yang datang tidak hanya dari Italia saja, tapi juga dari pelancong mancanegara. Inilah desa di dasar lembah yang memesona wisatawan dengan matahari pribadinya.
3. Desa Uros, Desa Alang-alang di Amerika Selatan
Pada hal wajar sebuah desa berpijak pada tanah, pasir, atau bebatuan. Ajaibnya, Desa Uros yang mengapung di atas Danau Titicaca, perbatasan antara Peru dan Bolivia ini seluruhnya terbuat dari alang-alang.
Uros merupakan pulau buatan yang terbuat dari susunan Totora, sejenis alang-alang dan mengambang di atas danau ini. Di atas pulau yang berjumlah sekitar 44 ini, masing-masing didirikan satu desa.
Selain itu, Desa Uros terlihat seperti bumi perkemahan. Rumah-rumah yang penduduk jadikan tempat bernaung menyerupai tenda kemah yang juga terbuat dari susunan batang alang-alang.
Desa ini pun, dibuat langsung oleh penduduknya. Tidak heran karena penduduk Uros, memiliki keahlian merakit dan menata alang-alang hingga menjadi benda-benda cantik. Tidak hanya rumah dan lahan tempa berpijak yang terbuat dari alang-alang, tapi perahu yang digunakan penduduk juga terbuat dari alang-alang.
4. Desa Kodinhi, Desa dengan 250 Pasang Manusia Kembar di India
Ajaib! Desa Kodinhi di Kerala India punya 250 pasang manusia kembar. Kondisi aneh ini bukanlah rekayasa belaka.
Melansir situs Telegraph, 250 pasang manusia kembar ini terlahir tanpa ada rekayasa. Desa ini pun mengundang perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Desa Kodinhi. Menurut data rumah sakit setempat, setidaknya ada 100-150 anak yang lahir kembar setiap tahunnya. Uniknya lagi, lima atau enam di antaranya kembar tiga.
Kebanyakan dari wisatawan yang datang ingin melihat langsung kebenaran desa dengan 250 pasang kembar ini. Ada satu lagi yang unik di sini, yaitu setiap hari anak kembar di desa ini menggunakan pakaian yang sama.
No comments:
Post a Comment